Wednesday, September 11, 2013

Jalan-jalan Jogja dan Sekitarnya

Alhamdulillah akhirnya Bunda Vania menyempatkan juga meng-update blog Vania yang sudah lama terbengkalai ini. Hahaha..

Walau selama di Jogja kami tidak menyediakan waktu khusus untuk jalan-jalan, tapi kalau di Jogja nggak jalan-jalan rasanya pasti ada yang kurang.. Hehehe... Selain Malioboro dan aneka toko oleh-oleh, kami juga mengunjungi rumah saudara kami di Magelang, pabrik cokelat Monggo, serta Taman Pintar.

Magelang.

Saya dan Vania suka sekali jalan-jalan ke rumah saudara kami di Magelang. Masih banyak sawah.. Hijau, teduh, asri... Apalagi banyak sekali kupu-kupu di sini.. Surga buat Vania.. :-D

Di lain hari, saat Bunda tak ada jadwal kuliah, sepulang sekolah Vania, kami menyempatkan beli oleh-oleh di pabrik Cokelat Monggo. Lokasinya yang berada di Kotagede cukup dekat dengan penginapan kami di daerah Bintaran Kidul. Namun letak persisnya pabrik Cokelat Monggo ini yang lumayan bikin mumet ternyata. Masuk ke dalam perumahan warga, untung saja ada seorang penduduk yang sangat baik hati mengantarkan kami sampai ke tujuan dengan motornya.. :-D


Hari Jum'at, hari terakhir Vania sekolah di Jogja, sepulang sekolah kami menyempatkan ke Taman Pintar Yogyakarta. Dalamnya mirip dengan PP IPTEK yang di TMII. Tapi, menurut Bunda Vania, Taman Pintar lebih menyenangkan dan alat peraganya lebih banyak... Vania senang sekali.. ^_^

 

Masuk ke Taman Pintar yang terletak di Jl. Panembahan Senopati, Yogyakarta ini, HTM-nya adalah Rp.15.000,- per orang dewasa dan Rp.8.000,- per anak-anak. Buka jam 09:00 WIB dan tutup jam 16:00 WIB (Selasa - Minggu). Ini khusus untuk tiket terusan tour di Gedung Memorabilia, Gedung Oval dan Gedung Kotak. Ada taman khusus anak-anak usia 2-7 tahun yang HTM-nya hanya Rp.2.000,- dengan seorang pendamping di dalamnya, karena orangtua dilarang masuk. Sayangnya, Vania kurang tertarik dengan wahana satu itu.. :-D

Gedung Memorabilia.

Di Gedung Memorabilia terdapat sejarah raja-raja di Indonesia, beserta presiden RI dari yang pertama sampai saat ini.. Penjelasan tersedia di layar touchscreen yang cukup menarik untuk anak-anak.


Dari Gedung Memorabilia, lanjut ke Gedung Oval. Disini terdapat aquarium air tawar.. Dan di ujung lorong aquarium di sebelah sana, terdapat Zona Kehidupan Purba. Naaah, Vania takutttt, ndak mau masuk... Apa sebab? 

Opa dan dinosaurus.

Ada dinosaurus! Hahaha...!
Dinosaurus yang lebih besar daripada manusia dan bergigi tajam ini, ternyata bisa bergerak-gerak dan mengeluarkan suara yang bagi Bunda pun cukup mengejutkan. Akhirnya Vania Bunda gendong melewati Zona Kehidupan Purba ini.. Hahahaa...

Setelah Zona Kehidupan Purba ini, terdapat ruangan berbentuk Oval dengan aneka alat peraga beserta ilmuwannya. Cukup menyenangkan, walaupun ada beberapa alat peraga yang tak bekerja dengan baik. Naik ke atas Gedung Oval, kami menuju ke Gedung Kotak. Disana juga banyak terdapat alat peraga yang menyenangkan buat anak-anak...


Sampai capek kami keliling-keliling, tapi sepertinya Vania belum puas juga.. Hihihi..
Sepertinya kami harus kesana lagi kalau ada kesempatan ke Jogja.. Insya Allah..
Dan pastinya Bunda Vania juga mupeng sama beberapa tempat wisata setelah mbaca ceritanya DzakyFaiRaffa, hehehe...

Hmm... Tempat liburan apa nih yang paling berkesan buat teman-teman akhir-akhir ini? :-D

Thursday, August 1, 2013

Book Review: Seri Sains Dasar

Ketika Vania berkesempatan ke Keong Mas tempo hari, ternyata Gramedia juga sedang membuka stand buku-buku diskon di sana. Alhamdulillah Bunda Vania dapat beberapa buku yang oke, diantaranya adalah buku Seri Sains Dasar, seharga Rp.5000,- masing-masingnya.. :-D

Buku Seri Sains Dasar ini berisi tentang penjelasan sains dari benda-benda yang kita temui sehari-hari, dengan bahasa anak yang mudah dimengerti. Ditulis oleh Adrienne Mason, yang memang seorang penulis buku-buku sains baik untuk dewasa maupun untuk anak-anak.



Di buku ini juga banyak ide-ide untuk percobaan yang menunjang penjelasan tentang isi dari buku tersebut. Buat Vania sendiri yang sedang liburan, tentu ini adalah keuntungan buat Bundanya. Ide aneka eksperimen ini sangat menyenangkan buat anak-anak.. :-D

Di antara yang Vania coba di rumah...


Dari buku seri tentang Materi dan Benda.. Vania diminta untuk mengumpulkan lima macam benda yang berbeda-beda, untuk kemudian dibuat kolase nama "VANIA"... Dengan begini Vania bisa belajar tentang unsur-unsur materi benda yang berbeda-beda.. :-D


Kalau yang di bawah ini adalah percobaan tentang struktur. Macam-macam benda terdiri dari beberapa benda lainnya, bukan..? Termasuk kue.. ^_^

Percobaan membuat "struktur"


Nah kalau gambar di atas dan di bawah, masih dari buku Materi dan Benda.. Vania sedang belajar tentang massa benda, dengan menggunakan penggaris sebagai timbangan sederhana. Vania heran, mengapa es batu dan batu yang ukurannya sama bisa berbeda beratnya... :-D  Tentu saja itu semua kembali ke massa benda tersebut, ya nggak Vania.. Batu lebih padat tentunya, daripada air yang beku.. Hehehe... Tapi dijelaskan begini, Vania belum paham benar, yah nggak apa, pelan-pelan ya Nak.. ^_^


Menebak benda dengan mata tertutup ini, dimaksudkan supaya anak bisa menjelaskan sifat dari benda yang dimaksud, baik itu teksturnya, baunya, bentuknya, dan lain-lain.. Bunda Vania jadi ingat, dulu Bunda pernah ada permainan menebak benda dengan mata tertutup seperti ini saat Pramuka di SD. ^_^

Buku-buku sains seperti ini tentu saja banyak manfaatnya untuk anak-anak, karena dengan membaca dan mempraktekkan ide dari buku ini, anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan.. ^_^

Hmm.. Kalau teman-teman Vania, ada ide mengisi liburan yang seru..? Cerita-cerita ya.. Siapa tau bisa jadi ide liburan untuk Vania juga.. ^_^

Tuesday, July 16, 2013

Pengalaman Pertama Nonton Bioskop

Liburan sebelum Ramadhan kemarin, Vania bunda ajak nonton bioskop. Ini adalah pertama kalinya untuk Vania pergi ke bioskop. Bunda juga sebenarnya agak nggak yakin juga. Pikir bunda, pasti Vania akan bosan duduk selama sekitar 1,5 jam. Oleh karena itu, bunda ajak salah satu teman Vania, tetangga dekat rumah, untuk bersama-sama nonton bioskop, antisipasi kalau-kalau Vania bosan.

Kami berangkat ke PIM pagi hari, ke toko obatnya Oma dulu, bermain sebentar, kemudian makan di Food Court PIM 2.. ^_^


Bunda pilihkan yang jam tayang pukul 12:30 siang.. Filmnya, Monster University.. Karena di PIM 2 tiket nontonnya lebih mahal, maka bunda pilih Cinema XXI yang di PIM 1 saja.. Hehehe.. Saat itu hari Selasa, HTM Rp.40.000,-

Vania ini sudah 5 tahun usianya, oleh karena itu bunda pikir bisa lah ya, mengerti situasi dan berusaha tenang. Tapi, ternyata bunda salah. Hahaha..

Bunda ajak Kak Ayu yang berusia 10 tahun. Dan ia sama bosannya dengan Vania.. Waduuuh... Kami berempat, Oma tidur, Kak Ayu dan Vania bosan (bosannya Ayu ditandai dengan duduk di kursi, kemudian sebentar-sebentar berdiri, kemudian tiduran nggak jelas, dan selalu berubah posisi). Sedangkan Vania lebih vokal. Film baru berlangsung 30 menit, kemudian Vania bilang bosan. Hadeuh! 

Otomatis yang menikmati film ya bunda sendirian.. Hahaha.. Bundanya sih cuma bawa anak tetangga satu. Coba satu RT ya mungkin bisa lebih rame. Tapi alamat bangkrut bundanya ini.. Hahaha..

Kalau kendala bahasa... Hmmm... Padahal bunda sudah berusaha menjadi penerjemah yang super cerewet (walau bisik-bisik) selama film berlangsung. Tapi tetep Vania bosan. Jadi, mungkin kendala bahasa bukan faktor utama kebosanan.

Selesai makan popcorn, timbul bosannya.

Akhirnya dengan segala bujuk rayu, Vania mau juga menonton film sampai selesai. Fuiiih..!


Beberapa hari kemudian, Vania kedatangan saudara dari Semarang, Kakak Cia, yang bunda ceritakan disini. Karena liburan, maka bunda ajak jalan-jalan Vania bareng Kak Cia. Tujuannya yang dekat saja, karena siangnya Bunda harus kerja. Ke TMII, nonton di Keong Mas. Hihihi.. ^_^


Tiket sekali nonton teater imax adalah Rp.30.000,-.. Film diputar pukul 12:30 siang juga. Film dengan judul Indonesia Indah III ini hanya berdurasi sekitar 45 menit. Lebih aman lah ya buat anak seperti Vania.. :-D

Buat emak-emak sekarang, film Indonesia Indah III pasti nggak asing lagi ya? Hehehe.. Iya, itu sepertinya film yang sama dengan yang bunda Vania lihat dulu saat masih SD. Walau begitu, Vania takjub sekali melihat layar yang bessaaarrr sekali...

Oma, Mama Cia, Kakak Cia, Vania. Kali ini, Oma nggak ketiduran. Hahaha..


Perpaduan antara layar yang besar, bahasa Indonesia yang jelas, serta film yang tidak monoton (karena menyoroti aneka budaya Indonesia dari berbagai daerah), sukses membuat Vania betah duduk tenang. Apalagi pengambilan sudut pandangnya yang bagus.. Pegunungan dilihat dari atas.. Melintasi lautan, lembah, sungai... Seperti kita ini mengalaminya sendiri.. Ini juga yang membuat bunda Vania saat kecil dulu terkesan sekali melihat film di dalam teater imax ini...  ^_^

Vania tertawa senang melihat keindahan alam Indonesia.

Sayangnya, film Indonesia Indah ini seharusnya dibuat versi terbarunya. Mosok, di film ini masih ada propinsi Timor Timur? Duh duh.. Bagaimana ya? Banyak sekali pelajar yang nonton film ini, bisa jadi salah persepsi dong ya nantinya? 

Jika ada pihak pariwisata Indonesia (khususnya pihak TMII) yang kebetulan membaca blog Vania ini, kami ingin mengusulkan bahwa memang sangat perlu dipertimbangkan pembuatan film Indonesia Indah versi baru. Pasti laku! Apalagi, saat kami nonton itu, banyak juga loh bule-bule yang nonton juga.. ^_^

Tuesday, July 9, 2013

Kemajuan Renang Vania

Posting ini hanya sebagai catatan pribadi.

Sama seperti posting sebelumnya tentang membaca, posting ini pun bunda buat sebagai catatan pribadi, bukan untuk membandingkan Vania dengan anak lainnya namun untuk pembandingan Vania dengan keadaan Vania sendiri sebelumnya.

Selama libur sekolah dua minggu ini, Vania cukup sering menghabiskan waktu di kolam renang. Bisa dibilang hampir setiap hari minta berenang. Bunda hanya sukses menolak permintaan Vania di hari-hari mendung yang dingin, hehehe.. Ada perasaan takut jika masuk ke air yang suhunya dingin begitu, Vania pernah bibirnya sampai membiru, tubuhnya menggigil, namun dengan keras kepalanya masih mau main di air. Kalau bunda nggak marah saat itu, mungkin Vania bisa terserang hypothermia. Na'udzubillah.

Pemanasan dulu.. ^_^

Alhamdulillah, selama libur sekolah tahun ini, Vania kedatangan teman bermain dari Semarang. Hehe.. Bukan teman sih, lebih tepat disebut "tante". Kakak Cia, begitu Vania memanggilnya. Kakak Cia ini sebenarnya adalah sepupunya bunda, namun karena usianya lebih dekat dengan Vania, hanya 3 tahun lebih tua, Kakak Cia menolak dipanggil "tante".. :-D

Tentu saja kegiatan berenang jadi semakin asik kalau ada temannya ya.. Sebelum masuk ke air, tentu harus pemanasan dulu.. Peregangan dan lari-lari kecil, supaya otot nggak kaget dan supaya tubuh lebih hangat.. ^_^


Sebelumnya, jika masuk ke kolam renang, maka otomatis Vania harus bunda pegangin.. Mulai dari tangga hingga bagian tengah kolam, ya masih bunda pegangin.. Belum mau dilepas, bahkan ketika pakai ban juga Vania takut jika bunda atau Opa Oma jauh-jauh.. 

Sekarang, ada kemajuan.. Vania sudah mau (dan bisa) sendiri.. Walaupun bunda khawatir juga, karena tinggi air di bagian paling dangkal ini saja mencapai hampir setengah kepala Vania. Tapi Vania tenang saja dan mau berlatih gerakan kaki di palang besi tanpa bantuan bunda. Gerakannya sudah cukup bagus, insya Allah..


Kalau berenang ke tengah kolam, tentu saja Vania masih pakai ban karena belum bisa mengambang.. Bunda hanya konsentrasi ke gerakan Vania.. Bagaimana caranya supaya Vania bisa berenang maju dengan gerakan kaki dan tangan yang benar..


Ketika bunda lihat Vania sudah ada kemajuan dalam hal menjaga keseimbangan, maka ban diganti dengan pelampung yang di lengan. Menurut pengamatan bunda, dengan menggunakan pelampung di lengan ini, Vania berusaha lebih keras dalam menjaga keseimbangan.. Dan insya Allah hal ini akan membantunya dalam hal belajar mengambang, bukan?


Selain bunda, yang mengajarkan Vania berenang tentu saja Opa dan Oma. (Oma nggak ditampilin fotonya karena kami sama-sama pakai kerudung, tapi masuk ke kolam renang dilepas..)


Terlihat Vania mudah lelah jika memakai pelampung di lengan ini. Mungkin karena Vania berusaha berenang dan dalam waktu bersamaan harus manjaga keseimbangan juga..

Sebenarnya, Vania semangatnya luar biasa.. Hanya saja bunda yang selalu harus cek kondisi Vania setiap saat. Warna bibirnya, warna tangannya, detak jantungnya (pegang dada kirinya). Jika dirasa detak jantung Vania terlalu cepat, maka bunda akan suruh Vania istirahat sejenak, duduk di tangga. Rasanya mengkhawatirkan jika dipaksakan.


Insya Allah Vania sudah bisa berenang dengan bantuan pelampung di lengan ini. Kemarin baru saja lomba dengan Oma dari ujung ke ujung (di kolam yang panjangnya hanya sekitar 10 meter). Tapi, menurut bunda itu sudah lumayan jauh untuk ukuran anak 5 tahun. 


Di akhir satu putaran lomba dengan Oma, detak jantung Vania cepat sekali. Kalau sudah begini harus istirahat dulu.. Bunda juga nggak paham seratus persen ya, mungkin lain waktu bisa konsultasi dengan dokter olahraga jika ada kesempatan.

Setelah belajar berenang yang benar dan melelahkan, boleh berenang santai sambil main bola.. ^_^

Kalau sudah beberapa kali bolak balik dan bunda rasa sudah cukup buat Vania, biasanya bunda masukkan bola-bola plastik ke kolam dan Vania boleh berenang santai dengan ban. Yaaa, dengan bantuan ban Vania berenangnya bisa lebih santai, dalam artian nggak ngos-ngosan lagi, karena keseimbangan sudah dibantu dengan ban. 


Biasanya, sekali berenang bunda kasih jatah waktu 30-45 menit. Bahkan pernah sampai bunda kasih kelonggaran hingga 1 jam. Bundanya saja capek ya apalagi Vania hehehe.. Tapi setiap kali disuruh udahan pasti ribut.. Vania nggak mau keluar dari air, padahal sampai jari kakipun sudah keriput semua. Dasar anak-anak ya.. Main air itu adalah surga sepertinya bagi mereka, hehe.. ^_^

Saturday, June 29, 2013

Vania Saat Bepergian

Bunda bersyukur, pergi kemana-mana Vania nggak terlalu sulit soal makanan. Asal ada menu nasi plus ayam goreng, biasanya Vania makannya gampang. Tentu saja, dengan iming-iming sesuatu juga. Hahaha.. Kalau ada permen menanti, makan jadi lahap.. :-D

Akhir-akhir ini Vania sukanya bawa permen yuppi atau permen lunak lainnya yang rasa buah-buahan. Biasanya Bunda juga bawakan permen Scott's sekalian. Vania suka sekali. Bagus juga kan, karena permen Scott's yang chewy itu sudah mengandung vitamin C.. Hihihi.. :-D

Tas kecil yang selalu Vania bawa kemana-mana (khususnya ke tempat ramai seperti mall, dll), itu berisi identitas Vania, permen, tissue kering dan tissue basah, serta minyak kayu putih. Identitas Vania bunda buat sendiri, foto Vania dan bunda ditempel di kartu sebesar kartu nama, dengen keterangan alamat dan nomor telepon dibawahnya.


Seperti Kitiran
Jika urusan makan tidak ada masalah asal membawa permen, lain lagi urusan tidur. Ini yang membuat bunda pusing 7 keliling. Vania ini tidurnya seperti kitiran! Duh! Semalaman posisinya bisa berubah berkali-kali. Kadang bunda terbangun tengah malam dan mendapati kepala Vania di perut bunda. Tapi dini harinya bunda temukan jempol kaki Vania di depan hidung bunda.. Hmmph.. 

Kalau di rumah, bisa disiasati dengan meletakkan kasur di bawah. Tapi kalau saat bepergian bagaimana?!


Vania bepergian masih bisa dihitung jari.. Biasanya ke Bandung/ Lembang yang paling sering. Yang jauh pernah ke Jogja dan Medan. Waktu di Jogja, karena kami menginap di homestay, kasur busa yang di atas tempat tidur bisa kami turunkan ke bawah. Masih ringan.

Tapi beberapa kali Vania menginap di hotel, kasur springbed yang mereka sediakan terlalu berat untuk digotong ke bawah. Akhirnya mau nggak mau sewa extra bed yang diletakkan di bawah. Penyewaan extra bed lumayan mahal ya. Kalau ke Bandung/ Lembang masih bisa bawa kasur lipat di mobil, dengan catatan nggak menginap di hotel ya (di hotel mana boleh kan bawa kasur sendiri?). Kalau di homestay, cottage, atau villa kita bisa membawa kasur lipat sendiri ya sepertinya.. :-D

Saat keluar kota (bahkan keluar pulau) seperti ke Medan kemarin, akhirnya kami memutuskan beli kasur lipat di kota Medan. Karena kami menginap di mess tentara, jadi silahkan saja bawa kasur dari luar. Harga kasur lipat sekitar 250rb-300rb. Jauh lebih murah daripada kami menghadapi resiko Vania jatuh dari tempat tidur yang mana bisa mencederai kepalanya. Berbahaya sekali.


Gambar di atas itu Vania yang tidur di pojokan kamar mess Yos Sudarso, Polonia, Medan. Ujung sana dibatasi sofa empuk, samping-sampingnya dibatasi guling, dan bunda tidur di sebelah Vania beralaskan bed cover yang dilipat-lipat.

Gambar dari sini.

Begitulah susahnya urusan tempat tidur buat Vania saat kami bepergian. Sahabat Vania disini, ada yang punya masalah seperti Vania nggak? Tidur berputar-putar seperti kitiran? x_x

Ohya.. Catatan sedikit, teman.. Kalau habis makan permen jangan lupa kumur-kumur, gosok gigi anak pakai kassa saja, atau bawa saja sikat gigi nggak pakai pasta gigi juga nggak apa-apa, yang penting nggak ada sisa permen lengket di permukaan gigi.. Hihihi.. ^_^

Thursday, June 20, 2013

Orientasi Kampus ^_^

Kenapa juga bisa ada judul "orientasi kampus" di blognya Vania ya? Hihihi... Emangnya udah mau kuliah, apa? Waks.. :-P

Jadi, ceritanya Vania ini suka sekali kalau Bunda ajak ke kampus. Kamis minggu lalu, sudah kali ketiga Vania jalan-jalan ke kampus Bunda. Vania pulang sekolah langsung Bunda bawa ke Salemba. Apa ya kira-kira yang membuat Vania senang di kampus?

Kampus Bunda yang tadinya teduh.. Kenapa juga pohonnya ditebang..? Huhuhu..

Hmm.. Mungkin karena suasananya yang teduh.. Mungkin Vania bisa bertemu tante-tante yang imut-imut teman kuliah Bunda dulu (dimana sekarang mereka sedang mengambil pendidikan spesialis), mungkin karena bisa bertemu Eyang Nuning (adiknya Opa yang bekerja sebagai Tata Usaha Pascasarjana UI), atau paling memungkinkan adalah makanannya yang enak.. Hehehe.. :-P

Bunda Vania sendiri, beberapa kali ke kampus untuk suatu urusan. Pertama kali menginjakkan kaki di kampus setelah bertahun-tahun adalah untuk urusan SIP. Kemudian meminta surat rekomendasi dari salah satu dosen Bunda (Bunda perkenalkan kepada Vania sebagai Bu Gurunya Bunda), supaya Bunda Vania bisa melanjutkan sekolah (bukan melanjutkan sekolah spesialis loh). Pesannya bu gurunya Bunda itu, jika sudah pengumuman hasil ujian masuk, diminta untuk mengabarkan ke beliau.

Jadi, agendanya kemarin ya itu.. Mumpung ada waktu, sowan ke Drg. Hendrarlin Soenawan, Sp.KGA (Kepala Program Studi Spesialis Ilmu Kedokteran Gigi Anak UI). Panggilan beliau, adalah Drg. Lin. Dokter Lin ini, adalah salah satu dosen berhati malaikat di kampus Bunda. Bersama almarhum suami beliau (Drg. Soenawan, Sp.Prosth - dosen prosthodonti), keduanya adalah penyelamat Bunda saat Bunda kuliah dulu.

Jujur saja, dulu Vania suka malas sekolah dan malas belajar. Terlebih, jika teman-teman di sekitar rumahnya mengajak main. Hari libur mereka kan ndak sama. Bisa saja jika teman-teman tetangga libur, Vania masih masuk. Ini nih yang membuat Vania tiba-tiba bisa mogok sekolah. Dulu, hal ini membuat Bunda Vania berang. Sempat keluar kata-kata kasar, "mau jadi apa kalau kamu besar nanti?!"

Astaghfirullah! Tapi, sekarang Bunda sudah sadar kesalahan Bunda. Yaa.. Sekarang, Bunda berusaha menyikapinya dengan tenang. Dan ternyata, beberapa kali Bunda ajak ke kampus bisa juga mengobati kemalasan Vania ke sekolah. Hahaha... :-D

Vania di Taman FIK (Fakultas Ilmu Keperawatan).

Di pojokan Taman FIK itu, dulu bunda Vania pernah menangis sehabis ujian lisan. Bunda ingat dulu itu ujian lisan Konservasi Gigi. Bunda sendirian, dosennya tiga. Merasa gagal, bunda lari ke taman ini dan menangis sampai puas. Semoga kejadian seperti ini tak dialami Vania nanti ya, Vania harus mempersiapkan semua sebaik-baiknya. Sukalah dengan belajar, mulai dari sekarang. :-)


Lihatlah tante-tante di ujung sana, Vania.. Mereka sedang belajar. Belajar itu nggak boleh ada kata bosan dan capek. Bunda juga belajar sampai tua. Bahkan insya Allah, kalau tidak ada halangan bunda akan melanjutkan lagi belajarnya Bunda.. Vania, yang semangat ya!

Ohya, di Taman FIK ini ada yang unik loh! Sampai sekarang pun, ternyata masih ada! Waaah.. Dua pohon yang dahannya menjadi satu! Bagaimana coba penjelasannya? Karena ini kampus fakultas kesehatan, ndak ada yang peduli dengan keadaan pohon ini (maksudnya, ndak diteliti begitu). Mungkin kalau di IPB sudah diteliti kali ya.. Hahaha..

Pohon yang kanan dan yang kiri, masing-masing punya akar sendiri..

Dahannya menyatu di tengah..

Suasananya sejuk ya? Padahal kampus ini berlokasi di tengah kota Jakarta, dengan jalan raya Salemba yang biangnya macet di jam-jam tertentu. Taman ini benar-benar menjadi salah satu paru-paru kampus deh.. Dulu, bunda Vania sering menghabiskan waktu disini. Untuk belajar kelompok, pengajian, rapat ini itu.. Banyak sekali kenangan disini.. ^_^

Tak jauh dari Taman FIK ada bundaran Pascasarjana (dulu kami begitu menyebutnya). Ternyata sudah ada namanya sekarang, asembly point. Hehehe.. Di sekitar situ ada Kafe Prima. Nah, Vania makan disitu deh.. Paket nasi dan ikan dorry goreng tepung menjadi pilihan. Untuk Eyang dipesankan ikan dorry cabe hijau. Enak banget! Dan Bunda sendiri pesan siomay saja. Murah meriah, sambil mengenang masa kuliah yang biasanya cuma bisa beli siomay saja sebagai pengganjal perut.. :-D

Kafe Prima. Di ujung sana, ada gedung Pascasarjana UI.

Adiknya Opa, Eyang Nuning, adalah salah satu karyawan di bagian Tata Usaha Pascasarjana UI. Dari dulu kalau Bunda butuh apa-apa ya perginya kesini. Kehabisan ongkos pulang, misalkan. Hahaha.. Pernah juga mendapat pasokan pasien dari teman-temannya Eyang Nuning disini.. :-D

Kantornya Eyang Nuning..

Nah.. Setelah makan siang dan sowan ke Eyang Nuning, saatnya sowan ke dokter Lin. Sebenarnya dokter Lin sudah ada di klinik sejak pagi, namun baru available siang hari. Maklum lah, beliau sibuk pastinya. Vania bertemu dengan dokter Lin yang baik hati itu, dipeluk-peluk, diperiksa juga giginya. Sempat deg-degan juga pas Vania disuruh mangap sama dokter Lin. Berasa masih mahasiswa.. Hahaha.. 

Ketemu juga dengan tante Pituy! Tante Pituy nggak mau difoto! Heran! Akhirnya ambil dari belakang saja deh! Nah, si Tante ini adalah teman sekelas Bunda dulu... Sekarang tante Pituy sedang mengambil pendidikan spesialis kedokteran gigi anak. Buat teman-teman Vania yang ingin periksa gigi, coba deh ke Tante Pituy di kampus FKG UI bagian Pedo. Orangnya lucu loh. Hihihi.. :-D

Klinik Gigi Anak, Salemba.

Hmm.. Kalau teman-teman Vania disini, pernah nggak sih malas sekolah dan malas belajar? Nggak ya? Huhuhu... Lalu, kalau sedang jenuh belajar, apa yang bisa jadi motivasi buat teman-teman semua untuk giat belajar lagi..?

Hari ini Vania mau ambil raport.. Setelahnya, liburrr!!! Horeee! Bolehlah istirahat belajar dulu.. Hahahaaa.. Saatnya bermain dan jalan-jalan ya.. Insya Allah.. Selamat liburan juga untuk teman-teman semua! ^_^

Ohya, baju yang Vania pakai itu dijahit sendiri di tukang jahit dekat rumah. Bahannya dari Tante Elsa. Lucu ya, motifnya kepik begitu.. Makasih, tante Elsa! ^_^

Monday, June 17, 2013

Keju Pizza

Sebenarnya, tulisan ini sudah lama sekali ingin Bunda ceritakan.. Karena memang sudah hampir setahun yang lalu.. :-P

Saat Vania batita dulu, Bunda Vania beberapa kali memberi Vania keju sebagai MPASI (usia Vania di atas 1 tahun). Namun, begitu diberi keju, kulit Vania akan timbul beberapa bentol kemerah-merahan yang gatal. Alergi. Kalau menurut yang Bunda baca, ini karena alergi protein yang ada di susu sapi. Namun anehnya, kalau diberi susu UHT, Vania baik-baik saja..

Ketika browsing-browsing lagi, Bunda Vania menemukan artikel seorang anak balita yang juga alergi keju. Walaupun baik-baik saja saat minum susu sapi. Akan Bunda copas paragraf yang berisi penjelasannya disini.
Menurut Andang Gunawan, ND, ahli terapi nutrisi, seseorang memang bisa alergi terhadap keju. Zat di dalam keju yang dapat memicu alergi adalah tiramin, yang diperoleh dari hasil fermentasi. Jika hasil tes menyatakan Mutia alergi keju, sebaiknya memang ia menghindari konsumsi keju.
Sumber:  myhealthylife

Bisa jadi, dulu itu Vania tidak alergi protein susu sapi, namun hanya alergi pada satu bahan yang merupakan hasil dari fermentasi susu sapi. Seperti kasus di atas. Wallahu'alam.

Namun, sejak Vania usia 4 tahun Vania sudah tidak alergi lagi. Diawali dengan mencoba keju cheddar. Saat kulit Vania sudah tidak timbul bentol-bentol merah lagi, lanjut keju-keju lainnya seperti keju mozzarella yang digunakan sebagai topping pizza. Alhamdulillah.. Bunda senang.. ^_^ Ini artinya Vania sudah bisa diajak wiskul kemana-mana.. Hahaha.. 

Bantuin Bunda di dapur. Vania suka ngemilin kejunya saja.. :-D

Saking sukanya sama pizza, tempo hari sampai-sampai meminta pizza untuk sarapan. Yah, Bunda beli saja roti pizzanya, beri topping sosis dan keju cheddar, selesai.

Sebelumnya Bunda coba pakai mozzarella yang dijual di supermarket tapi kok rasanya ndak sama ya dengan pizza-pizza yang dijual di gerai-gerai pizza ternama itu.. Padahal sudah ditaburi keju parmesan juga.. Kata Vania beda banget, enakan yang beli.. Hahaha.. Ampuuun deh.. Makanya, akhirnya pakai keju cheddar saja.


Vania juga suka kok pizza yang buatan rumah. Apalagi, Vania sendiri yang membantu Bunda membuatnya.. Wah.. Rasanya sedap deh.. Capek masak, nikmati pizzanya.. ^_^

Made with love.. ^_^

Hmm.. Topping pizza apa yang menjadi favorit teman-teman? ^_^

Tuesday, June 11, 2013

Tempat Kerja Opa Dulu

Semalam sempat bincang-bincang via BBM dengan Mama Cal-Vin tentang Kolinlamil. Wah, percakapan itu membawa Bunda ke kenangan jaman dahulu kala saat Bunda Vania masih kuliah di daerah Salemba. :-D

Saat itu, Opa Vania sedang menjabat Kadiskomlek Kolinlamil (Kepala Dinas Komunikasi Elektronika Kolinlamil) sekitar tahun 1998-2002. Setiap berangkat kuliah, biasanya Opa nge-drop Bunda di kampus. Memang Opa melewati jalan Salemba setiap hari. Jika Bunda Vania pulang kuliah sore, biasanya sering dijemput untuk kemudian dibawa ke kantor Opa, menunggu sampai selesai jam kerja, baru pulang bareng ke rumah. Saat itu jalanan tidak semacet sekarang tentunya.. 

Hari Minggu kemarin, Vania diajak Bunda jalan-jalan untuk melihat dari dekat sekaligus naik ke kapal Rainbow Warrior milik organisasi Greenpeace. Bunda Vania jadi ingin menceritakan pengalaman saat Vania ikut berlayar di sekitaran Teluk Jakarta 4 tahun yang lalu. ^_^

Sekitar bulan Mei 2009, saat itu Opa Vania menjabat sebagai Komandan Seskoal. Di akhir tahun ajaran Opa mengadakan acara Joy Sailing untuk semua Pasis (Perwira Siswa) beserta keluarganya. Vania ndak ketinggalan tentunya.. ^_^

Acara Joy Sailing diadakan tanggal 23 Mei 2009. Kapal berangkat berlayar pagi-pagi ke sekitaran Teluk Jakarta, kemudian malamnya menginap di atas kapal, untuk akhirnya kembali menepi di pelabuhan tanggal 24 Mei 2009. Singkat, tapi menyenangkan.  ^_^

Kapal KRI Tanjung Nusanive. Foto ini diambil oleh fotografer Seskoal.

Kami berangkat pagi-pagi dari Pelabuhan Tanjung Priok, sehari setelah ulang tahun Vania yang pertama.. This is the best birthday gift ever, right Vania? ^_^

Vania masih bayi.. Masih digendong Bunda.. ^_^

KRI Tanjung Nusanive. Setahu Bunda, bendera berbintang dua menunjukkan pangkat orang tertinggi yang ada di atas kapal.

Foto diambil oleh fotografer Seskoal.

Foto diambil oleh fotografer Seskoal.

Aroma mesin sangat kuat tercium di area ini..

Seingat Bunda, di belakang Bunda dan Vania itu adalah bermeter-meter tali tambang yang mengikat jangkar, dan kemudian menggulung saat kapal akan berangkat. Di bawah ini adalah pemandangan di sekitar Teluk Jakarta, yang (menurut Bunda) indah sekali.. ^_^

Berbaris-baris kapal milik TNI AL.

This is beautiful..

Ramainya Teluk Jakarta..

Kami sekeluarga.. ^_^

Tidak hanya Vania dan Bunda saja yang ikut, tapi juga Eyang, adik-adik Opa lainnya serta sepupu-sepupu Bunda. Rame! ^_^

Vania kecil bersama Opa dan Oma di kamar tidur. Foto ini diambil oleh fotografer Seskoal.

Jujur saja, ini pertama kalinya Bunda dan Vania ikut berlayar. Hehehe.. Yang membuat Bunda Vania takjub adalah arah kiblat yang berubah-ubah.. Sesuai kemana arah kapal menghadap.. Setiap waktu sholat tiba, diumumkan oleh ABK kemana arah kiblatnya. Biasanya mengacu ke bagian-bagian kapal. Entah menghadap ke dek, atau ke anjungan. Lucu.. Kenapa selama ini ndak pernah terpikir bahwa di atas kapal arah sholatnya bisa berubah-ubah ya... Hihihi...

Menikmati matahari terbenam. Salah satu pulau di Kepulauan Seribu terlihat di kejauhan.

Angin malam di atas kapal. Vania pakai jaket, lengkap tertutup rapat. Takut kedinginan.

Saat itu, Vania masih makan bubur saring. Wah, perjalanan ini cukup membuat Bunda bingung. Akhirnya, mau ndak mau Bunda bawa saja bubur instan. Sebenarnya Vania ndak terlalu suka. Sering dilepeh. Namun hampir semua rasa Bunda bawa, supaya bisa ganti-ganti. Merknya Bunda lupa apa. Bunda juga bawa buah pisang, serta biskuit dan roti yang bisa dilumatkan dengan susu UHT. Ohya, Vania masih ASI juga.. :-D

Paginya, kami menikmati indahnya matahari terbit. Subhanallah...

As above so below..

Pagi hari, diadakan senam bersama untuk semua peserta Joy Sailing di dek kapal yang sangat luas itu.. Ada hadiah balon untuk anak-anak.. ^_^

Ini kapal besar sekali.. Sekocinya saja banyak berjajar-jajar...

Pagi hari tanggal 24 Mei 2009, kapal siap untuk menepi di pelabuhan. 

Jemputan bis dan kendaraan untuk para peserta Joy Sailing sudah siap di tempat.

Di depan KRI Tanjung Nusanive. Bunda, Vania dan Tante Ayu (Mamamnya Aira). Saat itu Aira belum lahir, hehe..

4 tahun kemudian...

Vania di Kolinlamil, saat pulang dari melihat kapal Rainbow Warrior-nya Greenpeace.

Sepulangnya kami dari Tanjung Priok kami memang mampir di Kolinlamil, untuk sholat Dzuhur.

Cuaca panas terik.. Foto kanan bawah, tempat kerja Opa yang dulu...

Opa dan Oma. Kolinlamil, 9 Juni 2013.

Saat ini, Opa dan Oma Vania sudah masuk masa pensiun. Menikmati hari tua. Semoga dengan tulisan ini, Vania kelak akan bangga kepada Opa dan Oma, sehingga bisa memotivasi Vania untuk selalu berusaha dan memberikan yang terbaik, baik di sekolah maupun di lingkungan pergaulan Vania nanti.. 

Semoga cerita ini juga dapat menginspirasi teman-teman Vania juga ya.. Supaya kelak semakin mencintai dan memajukan dunia maritim Indonesia.. Amin. :-)